Pabrik tas surabaya memiliki sumber daya manusia (SDM) untuk menjalankan pabrik agar kegiatan produksi bisa berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pabrik tas surabaya menganggap SDM atau karyawan sebagai aset yang berharga. Dengan prinsip tersebut, pabrik berusaha melibatan karyawan pada setiap aktivitas agar karyawan bisa menggali potensi yang ada pada dirinya. Kegiatan menggali potensi karyawan merupakan usaha pabrik untuk mengembangkan SDMnya. Pengembangan SDM adalah investasi untuk memperbaiki produktivitas.
Pabrik menetapkan beberapa strategi agar bisa menjadi pemimpin pasar. Salah satu strateginya adalah meningkatkan people equity untuk memaksimalkan pertumbuhan secara berkelanjutan. People equity merupakan modal yang pabrik keluarkan untuk karyawan agar mereka menciptakan nilai yang bermanfaat. Penyusun utama dari people equity yaitu keselarasan, kapabilitas, dan keterlibatan. Keterlibatan di sini menggambarkan semangat dari para karyawan.
Keterlibatan atau engagement adalah salah satu investasi pabrik untuk psikologis karyawan dan memotivasi agar karyawan bekerja lebih baik lagi. Berdasarkan survei dari aon.com, karyawan yang keterlibatannya tinggi, mereka cenderung bertahan. Sehingga perusahaan memiliki nilai turnover yang kecil. Dengan keterlibatan karyawan yang tinggi, pabrik memiliki produktivitas yang lebih baik. Produktivitas yang tinggi menghasilkan nilai kepuasan pelanggan yang baik.
Pabrik selalu mencari cara untuk menciptakan agar tingkat keterlibatan karyawan pada setiap aktivitas tinggi. Pabrik meyakini jika karyawan merasa terlibat pada setiap kegiatan, mereka akan sukarela memberikan usaha terbaiknya demi tercapai tujuan perusahaan. Karyawan yang merasa terlibat akan mencintai pekerjaannya dan berusaha maksimal untuk menciptakan hasil kerja yang baik. Melihat hal ini boleh kita katakan karyawan yang terlatih dan terlibat merupakan kunci keberhasilan dan pertumbuhan dari suatu pabrik. Pelatihan
Berdasarkan penelitian Dayona dan Rinawati (2016), faktor utama karyawan bertahan adalah kompensasi, pengembangan karir, pelatihan, suasana kerja, kepemimpinan dan lingkungan kerja. Jika pabrik memenuhi faktor tersebut, maka karyawan akan setia, merasa terlibat, dan merasa memiliki perusahaan. Akibatnya karyawan tidak memiliki keinginan untuk keluar dari perusahaan.
Keterlibatan Karyawan
Menurut Wyman, faktor yang memengaruhi keterlibatan karyawan adalah hubungan dengan atasan, kebanggaan terhadap pabrik, peluang pengembangan serta kompensasi. Strategi melibatkan karyawan pada aktivitas rantai bisnis akan menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan persaingan. Pabrik tas surabaya berharap keterlibatan karyawan dapat menciptakan energi positif dan motivasi untuk membantu pabrik mencapai tujuannya.
Hal-hal yang menggerakkan keterlibatan karyawan di antaranya komponen pelatihan dan kompensasi. Agar karyawan senang terlibat pada setiap aktivitas, pabrik akan meneliti pengaruh pelatihan dan kompensasi untuk meningkatkan keterlibatan karyawan. Pabrik tas surabaya melakukan penelitian dengan melihat tingkat keterlibatan karyawan, persepsi karyawan terhadap pelatihan dan kompensasi yang didapatkan.
Pabrik Tas Surabaya Merasakan Manfaat Pelatihan
Pelatihan adalah proses efektif untuk membantu karyawan terkait kebutuhan mereka untuk berkembang (Employee engagement survey by Aon Hewit, 2017). Pabrik tas surabaya rutin mengadakan program pelatihan dengan tujuan mengembangkan potensi karyawan. Pelatihan menjadi kegiatan penting bagi karyawan untuk menunjang pekerjaan sehari-hari. Beberapa karyawan menyatakan pelatihan adalah hal utama yang mereka sukai dari pekerjaan mereka.
Menurut karyawan, dengan adanya pelatihan yang sesuai dengan pekerjaan, pengetahuan mereka bertambah dan lebih bertanggungjawab terhadap tugas. Karyawan yang mendapatkan pelatihan juga akan merasa pabrik bertanggungjawab atas pemenuhan hak mereka. Mereka juga akan mengapresiasi hal tersebut. Oleh karena itu, Pelatihan adalah adalah salah satu kunci utama untuk menciptakan karyawan yang berdaya saing tinggi dan mampu mengakselerasi kinerja perusahaan.
Mangkunegara (2007:44) menyatakan dimensi pelatihan sebagai berikut :
1. Tujuan dan Sasaran Pelatihan
Sebagaimana yang kita tahu, tujuan dan sasaran dari kegiatan harus jelas dan terukur. Pabrik tas surabaya mengetahui tujuan dan sasaran tercapai dengan menanyakan pertanyaan. Pertanyaan dapat berupa setujukah jika pelatihan yang kalian alami bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam melakukan pekerjaan. Untuk medukung pertanyaan tersebut konveksi tas juga bisa menanyakan setujukah pelatihan yang kalian alami sesuai dengan kebutuhan.
2. Pelatih
Pabrik tas surabaya menyediakan pelatih yang kualifikasinya memadai. Konveksi tas bisa mengukur hal ini dengan menanyakan setujukah jika pelatih memiliki keterampilan sesuai dengan materi. Pertanyaan kedua setujukah jika pelatih mampu berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan materi.
3. Materi Pelatihan
Materi pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan tujuan yang ingin konveksi tas capai. Pabrik tas surabaya memastikan dengan bertanya setujukah materi pelatihan sesuai dengan kebutuhan. Pelatihan yang bisa mendukung pekerjaan karyawan jika materinya lengkap. Untuk mengetahui materi yang tersedia lengkap bisa kita tanyakan setujukah jika materi pelatihan lengkap dengan tutorial penjelasan.
4. Metode Pelatihan
Metode pelatihan dan pengembangan harus sesuai dengan tingkat kemampuan karyawan. Pabrik tas surabaya menanyakan sudah sesuaikah metode pelatihan dengan tujuan pelatihan agar tujuan pabrik untuk mengadakan pelatihan tersampaikan. Metode pelatihan juga harus membangkitkan motivasi karyawan untuk mengerjakan tugasnya dengan baik. Pabrik tas surabaya memastikan hal ini dengan menanyakan mampukah metode pelatihan membangkitkan motivasi diri karyawan.
5. Peserta Pelatihan
Karyawan yang mengikuti pelatihan harus sesuai kualifikasi yang telah pabrik tetapkan. Pabrik tas surabaya menyeleksi karyawan yang akan ikut pelatihan. Jika kualifikasi terpenuhi barulah mereka boleh mengikuti pelatihan. Pabrik tas surabaya mengharapkan hasil akhir dari pelatihan adalah karyawan menjadi termotivasi. Oleh karena itu, mereka mensurvei karyawan yang telah mengikuti pelatihan dengan bertanya apakah kalian termotivasi setelah mengikuti pelatihan.
Pabrik Tas Surabaya Memberikan Kompensasi Finansial Langsung
Menurut Hartatik (2014:251) jenis kompensasi terbagi dua yaitu finansial langsung dan tidak langsung. Berikut adalah komponen finansial langsung
1. Upah
Upah menjadi hal penting saat memasuki dunia kerja karena upah adalah bentuk penghargaan pabrik tas surabaya terhadap hasil pencapaian kerja karyawannya. Selain itu, upah adalah hak karyawan yang pemberi kerja berikan dengan bentuk uang sebagai imbalan. Pemerintah melarang pelaku usaha untuk memberikan upah lebih rendah dari upah minimum yang telah pemerintah setempat tetapkan.
2. Gaji
Sebagai karyawan memang pantas untuk mendapatkan balas jasa yang berbentuk uang. Gaji adalah bentuk konsekuensi dari kedudukannya sebagai karyawan. Pabrik tas surabaya memberikan gaji sesuai dengan waktu yang telah mereka sepakati. Berdasarkan survei, karyawan menerima gaji tepat waktu. Mereka juga memberikan gaji yang sesuai atas prestasi dan kontribusi. Hal ini terbukti ketika karyawan menyatakan memperoleh gaji yang sesuai atas prestasi dan kontribusi yang mereka berikan.
Selain itu mereka juga memberikan gaji sesuai dengan jabatan. Pernyataan ini kami dapatkan dari para karyawan yang mengaku mendapatkan gaji sesuai dengan jabatan. Semakin berat tanggungjawab pada suatu jabatan, semakin besar juga gaji yang karyawan tersebut peroleh.
3. Bonus
THR juga termasuk dalam komponen bonus. Karyawan mendapatkan bonus karena kinerjanya dan ini bukan bagian dari gaji pokok karyawan. Para karyawan menyatakan besarnya bonus yang mereka dapatkan sesuai dengan kesepakatan di mana besaran bonus tergantung target yang mereka capai. Selain itu karyawan juga menerima THR yang mencukupi kebutuhan pada hari raya.
4. Insentif
Perusahaan memberikan imbalan karena produktivitasnya melampaui standar adalah pengertian dari insentif. Perusahaan memiliki tata cara yang jelas untuk pembagian insentif ini. Tujuan pemberian insentif yaitu untuk meningkatkan motivasi dan semangat kinerja. Karyawan sangat senang karena insentif yang mereka terima sesuai dengan target produksi yang mereka capai ketika bekerja.
Pabrik Tas Surabaya Memberikan Kompensasi Finansial Tidak Langsung
1. Asuransi
Perusahaan memberikan jaminan kepada karyawan dan keluarganya jika suatu hari terjadi risiko kesehatan dan keselamatan kerja. Jumlah santunan yang akan karyawan terima sesuai dengan jumlah polis yang sudah mereka sepakati. Oleh karena itu, Pabrik mendaftarkan karyawannya untuk iikut asuransi dan mendaftarkan keluarga karyawan juga sebagai bentuk tanggungjawab.
2. Program Pensiun
Perusahaan kasih uang pensiun kepada karyawan yang telah bekerja selama jangka waktu tertentu. Pemberi kerja juga kasih jaminan keamanan finansial bagi karyawan yang sudah tidak produktif. Hal ini bisa kita lihat dari pernyataan karyawan yang telah pensiun bahwa uang pensiun mereka memenuhi kehidupannya dan keluarga dengan baik. Perusahaan juga memberikan tunjangan kepada karyawan yang memasuki masa pensiun.
3. Menerima gaji saat tidak masuk kerja
Karyawan tetap mendapatkan gaji saat tidak masuk kerja dengan alasan cuti, sakit, orang tua meninggal, dan alasan lain yang ada di aturan ketenagakerjaan. Karyawan juga mendapatkan jatah cuti sesuai peraturan pemerintah. Jika perusahaan melarang karyawannya untuk tidak masuk kerja saat menghadapi masalah seperti di atas, karyawan bisa melaporkannya ke pihak yang berwajib.
Pabrik Tas Surabaya Mengambil Kesimpulan dari Penelitiannya
Pabrik tas surabaya menemukan bahwa pelatihan dan kompensasi memiliki pengaruh yang signifikan untuk membuat karyawan terlibat pada setiap aktivitas rantai bisnis. Pelatihan berpengaruh pada keterlibatan karyawan karena pelatihan membuat karyawan mengembangkan dirinya dan merasa terapresiasi. Hal ini membuat karyawan merasa percaya diri untuk terlibat pada aktivitas rantai bisnis perusahaan.
Kompensasi berpengaruh pada keterlibatan karyawan karena karyawan merasa dihargai dan perlahan akan melibatkan dirinya dengan bekerja secara optimal. Pelatihan dan kompensasi berpengaruh terhadap keterlibatan karena dua hal ini meningkatkan semangat para karyawan untuk lebih terlibat.